Selasa, 23 Juni 2009

Sebuah Renungan Bersama

Banyak orang yang menyatakan bahwa dirinya patut dibanggakan dibanding dengan yang orang lain, karena merasa tinggi akan Ilmu yang dimiliki, tinggi akan jabatan yang di amanahkan, tinggi akan banyak harta yang dipunyai, tinggi akan kesombongan lainya. penyebab semua ini adalah penyakit sombng yang berada dalam jiwa manusia. hampir semua orang pernah dan kena dengan virus ini sehingga semua orang yang dihadapinya menjadi lebih rendah.
Ada juga penyakit yang suka menyalahkan orang lain, padahal belum tentu dirinya lebih baik dari orang yang disalahkan. ini merupakan keturunan dari penyakit sombong. Kita mungkin dapat melihat fenomena saat ini, dimana golongan tertentu baik yang mengatasnamakan agama, ras dan suku merasa sebagai golongan yang lebih baik daripada lawannya. bahkan dalam perpolitikan dalam meraih kekuasaan banyak dengan kesombongan atas jasa - jasa yang pernah diraih sebagai bahan bagi perebutan kekuasaan atau legalitas, agar orang mempercayainya atas jasa yang telah dilakukan, padahal belum tentu itu menjadi haknya.
Kita harus ingat bahwa manusia tak selayaknya dapat menyombongkan dirinya sendiri, karena diantara manusia yang baik pasti ada yang lebih baik dan pastinya lebih baik lagi bahkan lebih lebih baik lagi. semua sesuai dengan kapasitasnya masing-masing atas anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT. dan kesombongan hanyalah milik sang Pencipta yakni Allah.
Ingatlah kita hanyalah jamiatun naas yang tak luput dari kesalahan dan kealfaan, yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Kadang Patuh dan kadang durhaka. tak ada manusia yang maksum, lepas dari kesalahan didunia ini selain yang ditentukanNya. setiap kesalahan akan diperhitungkan di akhirat nanti. berbuat baik adalah amalan terbaik didalamnya dengan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.
kita bukanlah Jamiatun Malaikah, yang tak pernah salah dalam berbuat. selalu patuh setiap apa yang diperintahkan. suci dari kesalahan dan hawa nafsu yang membawa kerusakan. terbentuk dari Nur pilihan sebagai pendamping di sisi Nya. selalu perbuatan baik yang dilakukan.
kita juga bukanlah Jamiatun Iblis, yang selalu membangkang segala perintahNya, selalu durhaka atas apa yang dilakukannya, selalu membuat kerusakan, jauh dari sisi kebaikan. teman dari segala kerusakan dan hawa nafsu. yang selalu mengajak pengikutnya untuk berbuat semena-mena tanpa pandang buluh. setiap kehinaan adalah miliknya.
Manusia merupakan makhluk yang unik karena jamiatun naas yang tak luput dari kesalahan bisa masuk ke dalam jamiatun malaikah yang selalu berbuat baik dan mematuhi segala perintahNya, bahkan bisa lebih suci. begitu pula kita bisa masuk ke dalam jamiatun iblis yang selalu berbuat kerusakan, bahkan bisa lebih buruk dari iblis.
Semuanya butuh proses untuk menjadi makhluk yang sempurna. Oleh karena itu jika tak ingin menjadi makhluk yang terhina(Jamiatun Iblis), alangkah lebih bagus kita tak selalu membanggakan diri sendiri akan prestasi yang diraih karena itu merupakan pintu utama dari segala kesombongan. jamiatun malaikah yang harus kita raih sebagai pegangan kita nanti agar kehidupan ini menjadi lebih baik, baik di dunia dan akhirat.
wallahu 'alam